
Optimalisasi Lahan Program Kementan di Madura
Sampang, 9 Juli 2025 — Tim BRMP Ruminansia Besar melaksanakan Koordinasi Kegiatan OPLAH dan LTT Swasembada Pangan di Kabupaten Sampang . Kegiatan diawali dengan pertemuan bersama Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sampang, Ir. Suyono, M.Si. Dalam kesempatan tersebut, beliau menjelaskan bahwa sejak tahun 2017, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sampang mengelola empat sektor sekaligus yakni pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan dalam satu sistem terintegrasi.
Kabupaten Sampang memiliki 14 kecamatan dengan total luas lahan sawah mencapai 21.000 hektare. Sekitar 16.000 hektare, merupakan sawah tadah hujan. Karakteristik lahan dan komoditas pertanian sangat bervariasi di tiap wilayah: petani di bagian utara lebih memilih menanam rumput karena dinilai lebih menguntungkan, sementara di wilayah tengah dan selatan lahan lebih banyak ditanami jagung dan tembakau akibat keterbatasan sumber air serta gangguan hama seperti burung yang menyebabkan gagal panen. Koordinasi dilanjutkan dengan kunjungan lapang ke beberapa lokasi bersama tim dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sampang, termasuk Kepala Bidang Sarana Pertanian, PMHP, dan Koordinator PPL Kecamatan Sampang. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau langsung potensi dan kendala pelaksanaan kegiatan OPLAH dan LTT di lapangan.
Hasil kunjungan menunjukkan adanya variasi kondisi lahan, mulai dari lahan yang sudah panen, lahan dengan sistem tanam padi ratun (salibu), hingga lahan yang memungkinkan penanaman padi atau tembakau tergantung curah hujan. Sistem ratun menjadi solusi adaptif yang banyak diterapkan oleh petani karena mampu menekan biaya produksi dan lebih hemat air. Kegiatan ini memberikan gambaran terkait tantangan pertanian di Kabupaten Sampang, khususnya dalam pengelolaan air dan strategi tanam yang adaptif terhadap perubahan iklim. Koordinasi dan sinergi lintas pihak diharapkan dapat memperkuat pencapaian target swasembada pangan nasional.